Header Ads

Header ADS

LEGENDA PUTRI MANDALIKA LOMBOK


Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu daerah eksotis dengan berbagai mancam keindahan alam yang bisa memanjakan tubuh serta fikiran anda bro/sis. Lombok tak hanya kaya akan alamnya yang mempesona seperti pantai, air terjun, gili dan yang lannya, namun kaya akan history berupa cerita masyarakat yang secara tutun temurun dipercaya oleh masyarakat setempat. 
Legenda Putri Mandalika Lombok, yaps cerita yang satu ini pastinya tidak asing lagi untuk masyarakat lombok, lantas bagaimana dengan anda yang belom tau, yuk stay fokus di laman in yam karena mimin mau kupas sedikit tentang legenda Putri Mandalika Lombok.

Di kisahkan pada jaman dahulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Kerajaan tersebut sangatlah tentram dengan rakyat yang hidup dalam kemakmuran. Suatu hari Raja dan Ratu di kerajaan tersebut melahirkan seorang anak gadis yang berparas sangat cantik dan diberi nama Putri Mandalika.

Putri Mandalika tumbuh menjadi seorang putri yang sangat cantik, dan tidak cuma cantik sang putri pun tumbun menjadi gadis dengan perangai baik dan bijaksana layaknya sang ayah. Semua itu ditunjukkan dengan sifatnya yang baik, sopan, utur bahasanya lembut dan ramah kepada rakyatnya. Karena kecantikannya membuat para pangeran dari berbagai kerajaan dan para pemuda seantero gumi sasak menjadi memperebutkan sang Putri, hingga banyak yang ingin mempersunting sang Putri.  

Karena banyak dari pangeran yang ingin mempersunting sang Putri, akhirnya sang Raja menyerahkan keputusan kepada sang Putri untuk menentukan pilihan pasangan hidupnya. Lalu sang Putri memutuskan untuk melakukan semedi untuk meminta petunjuk kepada Sang Ilahi. Sepulangnya bersemedi, Putri Mandalika mengundang seluruh pangeran dan pemuda yang berniat meminanganya pada tanggal ke 20 bulan ke 10 pada penanggalan sasak (suku masyarakat lombok). Putri mengundang mereka untuk berkumpul di pantai Seger  (lebih dikenal pantai kuta Lombok) pada waktu pagi buta sebelum adzan subuh berkumandang.

Pada tanggal dan tempat yang telah dititahkan oleh Sang Putri, berkumpulah seluruh pangeran, pemuda dah bahkan rakyat dari berbgai penjuru tanah sasak. Seketika matahari mulai terbit, Putri Mandalika beserta Raja, Ratu, dan para pengawalnya datang menemui seluruh undangan. Putri Mandalika beserta pengawalnya naik ke atas bukit Seger dan mengucapkan beberapa kalimat yang ditujukkan oleh seluruh masyarakat yang datang.

Baca juga Tradisi Bau Nyale Masyarakat Lombok

Isi ungkapan Putri Mandalika kurang lebih berisi bahwa Putri Mandalika hanya ingin melihat ketentraman dan kedamaian di pulau Lombok tanpa adanya sedikitpun perpecahan didalamnya. Sang Putri menyadari jika ia menerima satu atau sebagian lamaran akan terjadi perpecahan atau perselisihan diantara mereka yang tidak ia terima. Untuk itu sang Putri berencana menerima semua lamaran yang ditujukan kepadanya. Serentak seluruh tamu undangan yang terdapat di pantai tersebut bingung dengan perkataan Putri Mandalika. Kemudian tiba-tiba sang Putri menjatuhkan dirinya ke dalam laut  dan seketika hanyut di telan ombak. Para rakyat dengan sigap menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Putri Mandalika. Tetapi sang Putri hilang tanpa ada tanda-tanda sedikitpun.

Tak lama kemudian muncul binatang kecil-kecil yang yang sangat banyak dari laut. Binatang tersebut ternyata sebuah cacing panjang yang kemudian cacing tersebut diberi nama nyale dan dipercaya oleh masyarakat bahwa cacing tersebut merupakan jelmaan Putri Mandalika. Hingga dikemudian hari berkembang sebuah upacara adat Nyale yang menjadi tradisi masyarakat Lombok. Tradisi ini dilakukan setahun sekali pada sekitar bulan Februari – Maret








No comments

Powered by Blogger.